MAKAM BUNGKUK
1. KH HAMIMUDDIN.
Beliau berasal dari Purworejo Jawa Tengah, pernah menjadi prajurit Pangeran Diponegoro. Beliau yang pertamakali mendirikan Pondok Bungkuk, sekitar 1835, ditengah komunitas Hindu. Ketika sholat, posisi ruku’, orang-orang hindu melihat dan bertanya-tanya, “Bungkuk-bungkuk…” sehingga sampai sekarang disebut Pondok dan Kampung Bungkuk.
2. KH MUHAMMAD THOHIR.
Beliau berasal dari Bangil, Pasuruan, adalah anak menantu KH Hamimuddin. Beliaulah yang menyebarluaskan Agama Islam di Singosari-Malang, yang asalnya pusat Kerajaan Hindu, hingga kini berubah mayoritas penduduknya beragama Islam. Kini dikenal masyarakat Malang Raya sebagai Wali Bungkuk, sehingga ketika masyarakat Malang Raya akan Ziarah Wali 9, akan mampir dulu ke makam Mbah Thohir Bungkuk. Saat belajar di Makkah, adek tingkatnya antaralain KH Hasyim As'ari, sehingga saat rapat pendirian Jam’iyyah NU, 31 Januari 1926 di Surabaya, Mbah Hasyim mengundang Mbah Tohir untuk datang. Berkaitan dengan kondisi Mbah Tohir yang sudah sangat sepuh, beliau mengutus putranya, KH Nachrowi untuk mewakili beliau ke Surabaya. Beliau wafat tahun 1933.
3. KH NACHROWI THOHIR.
Beliau adalah anak bungsu KH M. Thohir, asli kelahiran Singosari, mencari Ilmu sampai ke Makkah. Pada tanggal 31 Januari 1926, beliau salah satu Kiai (dari 14 Kiai) yang hadir di Surabaya dalam pendirian Jamiyah Nahdlotul Ulama’. Hingga kini NU adalah Organisasi Massa dengan jam’iyah terbesar di Indonesia, dengan dasar Ahlussunnah Waljama’ah.
4. KH MASJKUR.
Beliau adalah Pendiri Yayasan Almaarif Singosari yang juga alumni, serta cucu menantu KH M. Thohir. Tahun 1923 mendirikan Misbahul Wathon sebagai cikal bakal YPA Singosari. Pejuang 1945 dengan mendirikan Laskar Hizbullah dan Panglima Laskar Sabilillah. Menjabat Menteri Agama Masa Presiden Soekarno, Ketua PBNU 1956, Wakil Ketua DPR/MPR 1978. Wafat tahun 1992. Peninggalan beliau antara lain:
1. YPA Singosari (TK,SDI,MI,SMPI,MTS, SMAI, MA,SMK).2. BKIA Muslimat.3. Masjid Hizbullah.4. Masjid Sabilillah Blimbing.5. Yayasan Sabilillah (TK,SD,SMP,SMA).6. Rumah Sakit Islam Dinoyo.7. Universitas Islam Malang (UNISMA) dan lain-lain.
Wafat tahun 1992, ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tahun 2019.
5. Prof, Dr. KH M. Tolchah Hasan.
Beliau santri dari Pondok Bungkuk, yang juga menikah dengan salahsatu cicit Mbah Tohir, keponakan KH Masjkur. Saat Gus Dur sebagai Presiden RI tahun 1999-2001, beliau diamanahi sebagai Menteri Agama. Atas berbagai jasanya, pemerintah menganugerahi Bintang Mahaputera Adipradana.
Meskipun jasad mereka telah meninggal, tetapi pahala bagi arwah mereka terus mengalir, karena masyarakat masih ibadah di masjid, belajar di pesantren/sekolah, dan berobat di BKIA/RSI.
Dan masih ada beberapa tokoh lainnya. Salam Jashijau.
CP: Najib Jauhari
08179390876.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar